Sitemap Blog Talentakita

sitemap lensa tarakanita
talentakita

Mengenal Segitiga Emas Fotografi


segitiga eksposure fotografi
Untuk mendapatkan pencahayaan yang ideal, dalam fotografi kita mengenal segitiga emas fotografi, yaitu shutter speed ( kecepatan rana ), diafragma ( bukaan ) dan ISO yang harus kita kombinasikan, yaitu
  1. BUKAAN / APERTURE / DIAFRAGMA
    • Bukaan/Aperture/Diafragma adalah bukaan lensa yang membuat cahaya bisa masuk ke kamera. Apabila diafragma besar ( angka kecil ), akan membuat cahaya banyak masuk dibandingkan dengan diafragma kecil ( angka besar ). Selain itu, diafragma juga mempengaruhi kedalaman ruang  atau depth of field/dof.
    • Analoginya adalah, saat suasana terang, maka kita batasi cahaya yang masuk dengan setting bukaan kecil, sehingga cahaya yang masuk menjadi sedikit, dan sebaliknya.
    • Diafragma juga bisa digunakan untuk mendapatkan kedalaman ruang. Diafragma besar membuat kedalaman ruang menjadi sempit, akibatnya latar belakang subjek menjadi kabur. Diafragma kecil menjadikan kedalaman ruang menjadi besar,artinya semua bidang dalam foto menjadi tajam atau berada dalam fokus. Contoh Foto Kelompok.
    • Hal yang perlu diperhatikan dalam pemahaman diafragma adalah setting diafragma terbalik dengan besar bukaan. Misalnya angka kecil berarti bukaan besar, sedangkan angka besar berarti bukaan kecil. Contoh: f/1 >f/1.4> f/2> f/4> f/5.6>f/8> f/16> f/22 dst.
  2. SHUTTER SPEED
    • Shutter speed  adalah lama kamera membuka sensor untuk menyerap cahaya. Makin lama, semakin banyak cahaya yang masuk ke kamera dan hasil foto akan bertambah terang.
    • Satuan kecepataan/shutter speed dalam detik atau pecahan detik. Biasanya berawal dari 1/4000 detk sampai 30 detik bahkan B (bulb). Shutter speed ini diatur dari badan kamera bukan dari lensa.
    • Di samping mempengaruhi kuantitas cahaya yang masuk, shutter speed juga bisa digunakan untuk :
      • Membekukan (freeze) objek yang bergerak jika shutter speed cepat.
      • Efek gerakan (motion) jika menggunakan shutter lambat.
  3. ISO
    • Dalam masa analog, ISO disebut juga ASA, tetapi bedanya, bahwa ASA tergantung dari film yang dipasang, sedangkan ISO bisa diganti.
    • ISO adalah ukuran sensitivitas  sensor terhadap cahaya. Ukuran dimulai dari angka 50, 100, 200 dan seterusnya berlipat sampai 3200 atau lebih lagi. Semakin rendah nilainya, semakin kecil sensitivitasnya terhadap cahaya dan sebaliknya.
    • ISO dengan angka besar atau ISO tinggi akan menurunkan kualitas gambar karena makin tinggi nilainya, akan muncul noise, atau bintik-bintik pasir yang membuat detail halus gambar hilang. Tetapi memang dalam keadaan terpaksa, kompensasi menaikkan ISO sering kita gunakan, contoh saat dalam kondisi yang kurang cahaya, ISO tinggi seringkali diperlukan.
Dengan mempelajari kombinasi 3 hal tadi yang merupaka setting dasar kamera, maka kita bisa membuat foto menjadi ideal dan sesuai dengan kebutuhan kita.
Salam, talentakita.

Mengenal Mode Kamera DSLR

Mode Kamera DSLR

Mengenal Mode kamera DSLR

Hal dasar yang penting untuk diketahui oleh pengguna DSLR adalah mempelajari Mode Kamera. Hal ini dilakukan agar dapat menghasilkan foto seperti yang diinginkan. Setting Mode dari kamera terdapat pada kamera DSLR maupun Pocket.

Auto Mode < Gambar Kotak Hijau >
Mode ini adalah menyerahkan semua pengaturan pada kamera. Fotografer tinggal pencet tombol pelepas rana untuk memfoto sebuah obyek.

Sport Mode < Gambar Orang Berlari >
Mode ini banyak dipakai untuk memotret obyek yang bergerak cepat. Mode ini bekerja baik jika cahaya yang ada cukup.

Portrait Mode < Gambar Kepala Orang >
Mode kamera ini memiliki pengaturan diafragma/bukaan/aperture besar. Mode ini membuat background menjadi blur dan menghasilkan warna kulit lebih natural, maka cocok untuk pemotretan portrait atau wajah.

Night Portrait < Gambar Bintang >
Mode ini untuk memotret dimalam hari dan biasanya kecepatan rana rendah. Flash akan membuka secara otomatis ketika akan memotret dan karena kecepatan rana rendah maka rentan akan goyangan.

Landscape Mode < Gambar Gunung >
Mode ini sering digunakan untuk memotret landscape, karena kamera akan mengatur bukaan yang sempit yang artinya ruang tajam yang dihasilkan akan luas sehingga menghasilkan foto dengan fokus yang merata.

Macro Mode < Gambar Kembang Tulip >
Mode ini biasa digunakan untuk memotret subyek yang kecil dari  jarak dekat, seperti bunga dan serangga, dll.

Candlelight < Gambar Flash Dicoret >
Mode ini menonaktifkan flash dan biasa dipakai untuk memfoto suyek dalam keadaan cahaya yang kuat di luar ruangan sehingga didapatkan cahaya yang natural.

P < Program Mode >
Mode ini hampir sama dengan auto mode, yang membedakan adalah kamera bisa memilih sendiri shutter, aperture. Sedangkan  sensor pada lensa dan kamera mengukur cahaya secara otomatis.

TV < Shutter Priority Mode >
Pada mode ini, penggunaan pencahayaan secara otomatis dengan mengutamakan shutter priority, sementara diafragma akan mengikuti pengaturan  kecepatan yang dilakukan secara manual. Mode ini sering digunakan untuk memotret subyek teknik freezing atau membekukan gerakan subyek.

AV <Aperture Priority Mode >
Kebalikan dengan TV, AV merupakan pencahayaan otomatis dengan prioritas bukaan/aperture. Pada mode ini, shutter akan bekerja secara otomatis setelah diafragma dilakukan secara manual. Mode ini biasa dipakai untuk pemotretan landscape atau memblurkan latar belakang.

M < Manual Mode >
Mode ini adalah ciri khas dari kebanyakan kamera DLSR. Pada mode ini, semua pengaturan dilakukan secara manual oleh fotografer  sendiri, baik shutter, diafragma maupun ISO.
Langkah awal ini adalah hal yang minimal harus kita pelajari  teknik dasar fotografi. Dan setelah kita mempelajari setting mode pada kamera digital, kita akan lanjut pada pembahasan tentang beberapa teknik memotret dengan DSLR.

Salam, talentakita.

Mengenal Macam-Macam Kamera Digital

Saat ini banyak jenis kamera digital yang dijual dipasaran, tapi disini hanya akan kita bahas kamera yang sering digunakan. 
Pembagiannya sebagai berikut :
  1. Kamera Saku/Pocket
    • Kamera ini mungkin adalah kamera yang paling banyak digunakan karena relatif murah, praktis dan paling mudah penggunaannya. Apalagi saat ini, kamera saku sudah banyak menggunakan fitur yang dipakai pada kamera profesional.
  2. Kamera Digital semi profesional
    • Sering dinamakan kamera prosumer, atau advance digital camera. Kamera ini dibuat disertai kendali manual dan otomatis dalam melakukan pengaturan fokus, diafragma, shutter. Ini merupakan kelebihan dari kamera prosumer.
  3. Kamera profesional DSLR ( Digital Single Lens Reflex )
    • Merupakan kamera yang memiliki kualitas terbaik karena memakai lensa optik dan disertai kendali manual serta otomatis yang dilengkapi dengan microprosesor. Lensa pun dapat diganti sesuai dengan kebutuhan.
  4. Kamera mirrorless
    • Kamera yang muncul karena sebuah konsep penggabungan kamera pocket dan DSLR, yaitu body pocket, hasil DSLR.
    • Mirrorless atau Mirrorless Interchangeable Lens Camera atau kamera tanpa cermin, seperti DSLR, kamera ini pun bisa gonta ganti lensa. Kelemahannya adalah jendela bidik kamera ini adalah dengan LCD atau jendela bidik elektronik, sehingga baterai akan sangat boros tenaga baterai.
Salam, talentakita.

Mengenal Media Transfer Foto

Kalo bicara tentang media transfer tentu banyak sekali, tetapi disini akan disinggung 3 media transfer foto, yaitu :
  1. Port Serial
    • Port ini banyak digunakan sebagai media koneksi pada modem eksternal maupun internal. Kelemahan dari port ini adalah sangat lambat dalam mentransfer gambar karena hanya mampu transfer  data 1 bit setiap pengiriman.
  2. Port Pararel
    • Port ini biasa digunakan pada printer. Kecepatan transfer data 8 bit setiap kali transfer.
  3. Port Universal Serial Bus ( USB )
    • Port yang paling sering digunakan, karena port ini palng cepat dan dapat mentransfer data dengan kecepatan diatas 12 Mbps
 Salam, talentakita.